LINGKUP ASUHAN NEONATUS
& BAYI
Istilah yang perlu diingat dan dipahami:
Masa kehamilan/masa
gestasi
Masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran,
dihitung dari hari pertama haid terakhir(Menstrual
age of pregnancy).
Kehamilan cukup bulan(term/aterm)
àmasa
gestasi 37-42 minggu (259-294 hari). Kehamilan kurang bulan (preterm)àmasa gestasi kurang dari 37 minggu(259 hari).
Kehamilan lewat waktu (postterm)àmasa
gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari). Masa gestasi tersebut samadengan usia gestasi bayi baru lahir.
Masa perinatal
Masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan 4 minggu (28
hari) sesudah kelahiran.
Masa sejak kehamilan 28 minggu sampai dengan 28 hari sesudah
lahir. Sekarang menjadi masa sejak kehamilan 22 minggu sampai dengan 28 hari sesudah
lahir, karea viabilitas dan harapan hidup janin yang makin besar pada usia
kehamilan yang lebih muda (menurut ICD-10 WHO)
Berdasarkan ukuran biologis, masa perinatal adalah masa
sejak terjadinya konsepsi sampai satu bulan sesudah lahir, dihitung sejak hari
pertama haid terakhir.
Masa Neonatal
Masa sejak lahir sampa dengan 4 minggu (28 hari) seudah
kelahiran. Neonatus berumur 0 s/d 1 bulan. Neonatus dini 0-7 hari. Neonatus
lanjut 7-28 hari.
Berat badan lahir
Berat badan lahir adalah berat badan neonatus pada saat
kelahiran, ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir. Bayi berat lahir cukup
lebih dari 2500 gram. Bayi berat lahir rendah (BBLR) 1500 gram- <2500 gram.
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR)
1000-1500 gram. Bayi berat lahir amat sangat rendah <1000 gram.
Abortus
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari 500 gram, dan/atau
usia gestasi kurang dari 20 minggu. Angka harapan hidup amat sangat kecil,
kurang dari 1%.
Lahir Hidup
Pengeluaran lengkap hasil suatu hasil konsepsi (bayi), tanpa
memandang masa kehamilan, dimana, setelah terpisah dari ibunya, bayi tersebut
menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti gerakan napas, pulsasi jantung,
pulsasi tali pusat, atau pergerakan otot, tanpa membedakan keadaan tali pusat
sudah dipotong atau belum ataupun masih
terhubung dengan plasenta.
Kematian janin
Kematian sebelum terjadinya pengeluaran yang lengkap hasil
konsepsi dari ibunya, tanpa memandang masa kehamilan. Kematian di tandai dengan
tidak adanya usaha pernapasan atau tanda-tanda kehidupan yang lain seperti
pulsasi jantung, pulsasi tali pusat atau pergerakan otot-otot.
Lahir Mati
Kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati, yang telah
mencapai umur kehamilan 28 minggu atau berat berat lahir sekurang-kurangnya
1000 gram.
Kematian perinatal
Kematian pada masa kehamilan 28 minggu s/d 7 hari sesudah
lahir. Kematian neonatal dinià7
hari pertama sesudah lahir. Jika umur bayi kurang dari 1 hari , gunakan
hitungan umur yang sesuai, yaitu jam atau menit. Kematian neonatal lanjutà7-28
hari sesudah lahir.
A.
BAYI BARU
LAHIR NORMAL
Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami
sejumlah adaptasi psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru
lahir juga membuthkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya
menjalani masa transisi dengan baik.
1. Periode transisional
a)
Periode
pertama reaktivitas
Periode
pertama reaktivitas berakhir pada 30 menit pertama setelah kelahiran. Pada
periode ini bayi membutuhkan perawatan khusus, antara lain, mengkaji dan
memantau frekuensi jantung dan pernafasan setiap 30 menit pada 4 jam pertama
setelah kelahiran, menjaga bayi agar tetap hangat(suhu aksila 36.5,
menempatkan ibu dan bayi bersama-sama kulit ke kulit untuk memfasilitasi proses
perlekatan, menunda pemberian tetes mata profilaksis 1 jam pertama
b)
Fase
tidur
Merupakan interval tidak responsif relatif atau fase tidur
yang dimulai dari 30 menit setelah periode pertama reaktivitas dan berakhir 2-4
jam. Karakteristiknya, frekuensi pernafasan dan denyut jantung menurun kembali
ke nilai dasar warna kulit cenderung stabil, terdapat akrosianosis dan bisa
terdengar bising usus.
c)
Periode
kedua reaktivitas
Periode kedua
reaktivitas ini berakhir sekitar 4-6 jam setelah kelahiran. Karakteristik pada
periode ini, bayi memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap stimulus
internal dan lingkungan. Bayi sering berkemih dan mengeluarkan mekoneum pada
periode ini. Terjadi peningkatan sekresi mukus dan bayi bisa tersedak pada saat
sekresi. Refleks menghisap bayi sangat kuat dan bayi sangat aktif.
Kebutuhan asuhan
bayi pada periode ini, antara lain: memantau secara ketat kemungkinan bayi
tersedak saat mengeluarkan mukus yang berlebihan, memantau setiap kejadian
apnea dan mulai melakukan metode stimulasi/rangsangan taktil segera, seperti
mengusap punggung, memiringkan bayi serta mengkaji keinginan dan kemampuan bayi
untuk menghisap dan menelan.
2.
Periode
pasca transisional
Pada saat bayi melewati periode
transisi, bayi dipindahkan ke ruang bayi normal/rawat gabung bersama ibunya.
Asuhan bayi baru lahir normal umumnya mencakup pengkajian tanda-tanda
vital setiap 4 jam, pemeriksaan fisik
setiap 8 jam, pemberian ASI on demand, mengganti popok serta menimbang berat
badan setiap 24 jam. Asuhan bayi baru lahir juga di berikan pada bayi berusia
2-6 hari, serta bayi berusia 6 minggu pertama.
B.
BAYI
BARU LAHIR BERMASALAH
Asuhan
bayi baru lahir bermasalah diberikan kepada bayi baru lahir dengan
masalah-masalah berikit in: bercak mongol, hemangioma, ikterus, muntah, dan
gumoh, oral trush, diaper rush, seborrhoe, bisulan, milliariasis, diare,
obstipasi, infeksi, serta bayi meninggal mendadak
C.
KELAINAN-KELAINAN
PADA BAYI BARU LAHIR
Asuhan
bayi baru lahir dengan kelainan di berikan kepada bayi baru lahir dengan
kelainan-kelainan bawaan berikut ini, Hidrosefalus, meningokel, ensefalokel,
labioskizis, labiopalatoskizis, hernia diafragmatika, atresia oesofagus,
atresia duodeni, obstruksi biliaris, kelainan metabolik dan endokrin,
omfalokel, hirsprung, atresia rekti, atresia ani, fimosis, serta hipospadia.
D.
TRAUMA
PADA BAYI BARU LAHIR
Asuhan
pada neonatus dengan trauma diberikan kepada bayi baru lahir dengan trauma
persalinan, antara lain: caput susedaneum, cephal hematoma, trauma fleksus
brakhialis, serta fraktur klavikula dan fraktur humeri.
E.
NEONATUS
BERESIKO TINGGI
Asuhan
pada neonatus beresiko tinggi diberikan kepada bayi baru lahir dengan
keadaan-keadaan berikut ini: Asfiksia neonatorum, BBLR, hipotermi, hipertermi,
hipoglikemi dan penyakit yang di derita ibu selama kehamilan.
F.
KEGAWATDARURATAN
Semua
bayi baru lahir harus dinilai tanda-tanda kegawatan/kelainan yang menunjukkan
suatu penyakit. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai satu atau
tanda-tanda sebagai berikut: Sesak nafas, frekuensi nafas lebih dari 60x
permenit, tampak retraksi dinding dada, malas minum, panas atau suhu badan bayi
rendah, kurang aktif, berat lahir rendah (1500-2500gram0 dengan kesulitan
minum.
Tanda-tanda
bayi sakit berat/mengalami kegawatan: bayi sulit minum, sianosis sentral(lidah
biru), perut kembung, periode apneu, kejang/periode kejang kecil-kecil,
merintih, perdarahan,sangat kuning, serta berat badan lahir kurang dari 1500
gram.
Terkadang
terdapat hal-hal kecil yang diabaikan mengenai Asuhan Neonatus yang sebenernya
sangat berpengaruh berhadap perkembangannya bahkan perubahan yang bisa muncul
di periode awalnya. Sebelum benar-benar memahami segala macam masalah yang
muncul akan lebih baik memperhatikan setiap detail periode yang dialami
neonatus dan bayi.
Pustaka:
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
penerbit Fitramaya.